Cerpen 3. Ghosting

    Pada suatu waktu di kerajaan, hidup seorang putri yang kesepian, tiap pagi sang putri berdiri di balkon depan kamarnya yang berada di lantai dua, memerhatikan lalu lalang para pemuda dengan berbagai kesibukannya. Lalu ada hari dimana ada seorang pemuda yang memerhatikannya di tengah lalu lalang tersebut. Karena penasaran sang putri memberi aba-aba kepadanya untuk menunggu di sana, sang putri turun dan keluar dari kastilnya. 

Sang putri menghampiri pemuda tersebut dan bertanya, “Kenapa kamu berhenti dari perjalananmu dan menatapku?”,

Pemuda itu menjawab “Aku sedang istirahat dalam perjalanan ini karena kelelahan, lalu aku melihatmu”

Sang putri kembali bertanya “Memangnya kamu sedang melakukan perjalanan kemana?”

“Entahlah aku hanya sedang ingin berjalan sampai aku menemukan tempat yang ingin aku tuju, kamu sendiri sedang apa di atas sana?” jawab pemuda itu,

“Aku hanyaa.. sedang memerhatikan orang-orang berlalu lalang” jawab sang putri,

“Kamu terlihat kesepian, kalau kamu ingin, bermainlah denganku besok” kata pemuda itu,

“Baiklah aku akan menunggumu besok” jawab sang putri,

      Keesokan harinya sang putri bermain dengan pemuda itu, mereka pergi ke taman bunga di sekitar kerajaan. Sang putri sangat senang dan bahagia bermain bersama pemuda itu, karena untuk pertama kalinya dia tidak lagi merasa kesepian. Dalam beberapa kali pertemuan, sang putri sadar bahwa dirinya telah menganggap pemuda itu spesial. Disaat sang putri telah merasa nyaman terhadap pemuda itu, seminggu setelah pertemuan terakhirnya, pemuda itu tiba-tiba saja menghilang, pemuda itu tidak lagi melewati jalanan yang ada di depan kastilnya.

     Pemuda itu sudah pergi entah kemana seperti hilang ditelan bumi. Namun sang putri selalu terbayang wajah dan senyum pemuda itu, rasanya lebih berat dari kesepian sebelumnya. Kali ini dia merasa kesepian sekaligus kehilangan. Sang putri berpikir apakah dia melakukan kesalahan? Apakah dirinya salah bersikap? Apakah dirinya tidak menarik lagi? Apakah dirinya tidak lagi seru seperti hari dimana pemuda itu tertawa saat bersamanya?

        Di sisi lain, pemuda itu telah menemukan jalan lain untuk menuju tujuan yang dia inginkan. Pada akhirnya pemuda itu tidak lagi melewati jalan depan kastil karena tujuan yang dia cari tidak ada disana melainkan di jalan lain. Jika dia terus melewati jalan depan kastil dia tidak akan menemukan keinginannya. Ya, benar sang putri mungkin juga bukan bagian dari keinginan sang pemuda itu. Sang putri bagi pemuda itu ialah putri cantik yang baik hati karena telah mengisi harinya dari kelelahan mencari arah dalam perjalanan mencari tujuan. Pada akhirnya tidak akan ada lagi cerita tentang putri bersama pemuda itu. Semuanya hanya tinggal kenangan dan pelajaran, terutama bagi sang putri yang sampai saat ini masih merindukan dan selalu menunggu pemuda itu di balkon setiap pagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#ReviewDrakor Rekomendasi Drakor Part. 1

#TulisanGabut3 UNTUK SESEORANG YANG LAGI STUCK SAMA HIDUP

#ReviewFilm REKOMENDASI FILM PSIKOPAT